SpongeBob SquarePants Patrick Star

Jumat, 30 Maret 2018

Relasi dan Fungsi


Dalam masalah yang berhubungan dengan elemen-elemen diskrit, sering dijumpai adanya hubungan/relasi di antara objek-objek tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari pun, relasi di antara objek-objek tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari pun, relasi di antara objek-objek sering dibuat. Beberapa contoh antara lain :

·         Diantara kelompok mahasiswa, mungkin kita mengatakan bahwa 2 mahasiswa berelasi (saudara), jika nama keluarga mereka sama. Dalam situasi lain mungkin kita menyatakan bahwa 2 mahasiswa berelasi bila mereka mempunyai jenis kelamin yang sama.

·         Dalam himpunan program komputer, mungkin didefinisikan bahwa 2 program berelasi jika keduanya mengakases data yang sama atau menghasilkan keluaran yang sama.

Relasi-relasi tersebut biasanya dibuat untuk kepentingan-kepentingan khusus. Dalam ilmu komputer, konsep relasi banyak sekali dipakai dalam Basis Data (Database) untuk menggambarkan hubungan-hubungan yang ada diantara data-data. Dalam blog kali ini akan dipelajari tentang relasi yang ada diantara objek-objek dan sifat-sifatnya. Juga tentang fungsi.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dapat diartikan relasi  sebagai hubungan , perhubungan , pertalian, atau pelayanan. Sedangkan dalam matematika, Pengertian dari relasi yaitu  himpunan bagian antara A(domain) dan B (kodomain) atau relasi yang memasangkan setiap elemen yang ada pada himpunan A secara tunggal, dengan elemen yang pada B. Relasi antara himpunan A dan B disebut relasi biner.
R ⊆ (A x B)
Jika (a,b) R, kita gunakan notasi a R b yang artinya a dihubungkan dengan b oleh R, dan jika (a,b) r, kita gunakan notasi a R b yang artinya a tidak dihubungkan oleh b oleh relasi R. Himpunan A disebut daerah asal (domain) dari R, dan himpunan B disebut daerah hasil (range atau kodomain) dari R.

Perkalian Kartesian (Cartesian Product)

Text Box: Notasi AxB = {(a,b) | a ∈ A dan b ∈ B}


Contoh:
1.      Misalkan C={1,2,3} dan D={a,b},maka C x D = {(1,a),(1,b),(2,a),(2,b),(3,a),(3,c)}
2.      Misalkan A=B=semua bilangan  riil, maka A x B = himpunan semua titik di bidang datar.
3.      Misal P = {2,4,8,9,15}, B = {2,3,4}. Relasi R dari P ke Q didefinisikan sebagai: (p,q)  R jika p habis dibagi q, maka: R = {(2,2), (4,2), (8,2), (9,3), (15,3), (4,4), (8,4)}
4.      Misal R adalah relasi pada A = {2,3,4,8,9} yang didefinisikan oleh (x,y) R jika x adalah factor prima dari y, maka: R = {(2,2), (2,4), (2,8), (3,3), (3,9)}

REPRESENTASI RELASI
1. TABEL
Jika relasi disajikan dengan table maka kolom pertama menyatakan daerah asal dan
kolom kedua menyatakan daerah hasil.
Contoh : untuk relasi pada contoh diatas no.2 dan 3
Tabel 1                                                                                                                 
P
Q
2
2
4
2
4
4
8
2
8
4
9
3
15
3
Tabel 2
P
Q
2
2
2
4
2
8
3
3
3
9
 2. MATRIKS
Misal R adalah relasi dari A = {a1,a2, …, am} ke B = {b1,b2,…,bn}. Relasi R dapat
disajikan dengan matriks M = [mij].
3. Graf berarah.
Representasi relasi dengan graf berarah adalah merupakan representasi relasi
secara grafis. Tiap elemen himpunan dinyatakan dengan sebuah titik ( simpul,
vertex) dan tiap pasangan terurut dinyatakan dengan busur. Dengan kata lain jika
(a,b) R maka dibuat busur dari simpul a ke simpul b. Simpul a disebut simpul asal
dan simpul b disebut simpul  tujuan.
SIFAT – SIFAT RELASI BINER
1. REFLEKSIF
Relasi R pada himpunan A disebut refleksif jika (a,a) R untuk setiap aA.
Contoh: Misal A = {1,2,3,4} dan relasi R dibawah ini didefinisikan pada A, maka
a. R = {(1,1), (1,3), (2,1), (2,2), (3,3),(4,2), (4,3),(4,4)} bersifat refleksif.
b. R = {(1.1),(2,2),(2,3),(4,2),(4,3),(4,4)} bukan relasi refleksif karena (3,3)R.

2. SIMETRIS
Relasi R pada himpunan A disebut simetris jika (a,b) R maka (b,a)R untuk setiap
a,bA. 
Contoh:
R = {(1,1),(1,2),(2,1),(2,2),(2,4),(4,2),(4,4)}

3. TRANSITIF
Relasi R pada himpunan A disebut Transitif jika (a,b) R dan (b,c)R maka (a,c)R
untuk setiap a,b,cA.
Contoh:
a. R = {(2,1),(3,1),(3,2),(4,1),(4,2),(4,3)}
b. Relasi habis dibagi pada bilangan bulat positif.

4. ANTI SIMETRIS
Suatu relasi R disebut relasi anti simetrik jika (a,b)R dan (b,a)R maka a=b. Dengan kata lain Jika a, b A, a≠b, maka (a,b)R atau (b,a)R, tetapi tidak kedua-duanya.
Contoh :
Diberikan himpunan C = {2,4,5}. Didefinisikan relasi R pada himpunan C dengan R = {(a,b) € a kelipatan b, ab € C} sehingga diperoleh R = {(2,2), (4,4), (5,5), (4,2)}. Relasi R tersebut bersifat antisimetris.

Relasi Kesetaraan
Contoh memperlihatkan bahwa sebuah relasi dapat memiliki beberapa sifat sekaligus. Jika sebuah relasi mempunyai beberapa sifat setangkup, refleksif, dan menghantar sekaligus, maka relasi tersebut dinamakan relasi kesetaraan ( equivalence relation).

Definisi: Relasi pada himpunan disebut relasi kesetaraan (equivalence relation) jika ia refleksif, simetris dan transitive.

Contoh:
A={1,2,3}
R={(1,1),(1,2),(1,3),(2,1),(2,2),(2,3),(3,1),(3,2),(3,3)}
Refleksif={(1,1),(2,2),(3,3)}
Transitive={(1,2),(2,1),(1,1),(2,3),(3,2),(2,2),(3,1),(3,2),(1,3),(3,3)}
Simetris={(1,2),(2,1),(1,3),(3,1),(2,3),(3,2)}

Relasi Pengurutan Parsial
Definisi :Relasi R pada himpunan S dikatakan relasi pengurutan parsial jika ia refleksif, antisimetris , dan transitive. Himpunan S bersama-sama dengan relasi R disebut himpunan terurut sacara parsial, dan dilambangkan dengan (S, R).
Contoh:

A={1,2,3}

R={(1,1),(2,1),(2,2),(3,1),(3,3),(2,1)}

Refleksif={(1,1),(2,2),(3,3)}

Transitive={(2,3),(3,1),(2,1)}

Antisimetris={(2,3),(3,1),(2,1)}
                                                                                                                                           

FUNGSI
Definisi:
Misal f adalah relasi dari A ke B. f disebut fungsi jika untuk setiap anggota A direlasikan dengan tepat satu anggota B. 
Contoh:
Misal A = {1,2,3}, B = {u,v,w}
1. f = {(1,u),(2,v),(3,w)} adalah fungsi
2. f = {(1,u),(2,u),(3,w)} adalah fungsi.
Relasi biner f dari A ke b merupakan suatu fungsi jika setiap elemen di dalam A dihubungkan dengan tepat satu elemen di dalam B. Jika f adalah fungsi dari A ke B menuliskan f: A B yang artinya f memetakan A ke B. A disebut daerah asal (domain) dan f dan B disebut daerah hasil (kodomain) dari f. Nama lain untuk fungsi adalah pemetaan atau transformasi. Kita menuliskan f(a)=b jika elemen a di dalam A dihubungkan dengan elemen b di dalam B. Jika f(a) = b, maka b dinamakan bayangan (image) dari a ke a dinamakan pra-bayangan (pre-image) dari b. Himpunan yang berisi semua nilai pemetaan f disebut jelajah (range) dari f. Perhatikan bahwa jelajah dari f adalah himpunan bagian (mungkin proper subset)  dari B
Macam-Macam Fungsi
1.       Fungsi Into atau fungsi ke dalam     kodomain tidak habis
     Contoh fungsi into (ke dalam) dalam bentuk diagram panah :
2.       Fungsi Onto (kepada)/(surjektif)
Kodomain habis kodomain = range
Contoh fungsi onto (surjektif) dalam bentuk diagram panah

3.       Fungsi injektif (satu-satu)
Contoh fungsi injektif dalam bentuk diagram panah




4.       Fungsi Bijektif :
Dalam bentuk diagram panah










Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A. Keamanan Sistem Komputer dalam Bidang Transportasi dengan Algoritma Kriptografi Vigenere Cipher Hubungan Keamanan Sistem Komputer d...