Dalam
kehidupan sehari-hari kita sering berhubungan dengan kalimat-kalimat,
"Mahasiswa dalam kelas G adalah jurusan Teknik Informatika semester
kedua." ; "Bunga-bunga yang dijual di toko bunga adalah bunga
hidup", dll. Hal yang dibicarakan dalam kalimat tersebut merupakan sesuatu
yang spesifik. Dalam blog kali ini saya akan membahas tentang konsep dan materi
himpunan.
1.
Pengertian Himpunan
Himpunan
didefinisikan sebagai suatu kumpulan objek-objek yang jelas dan berbeda yang
menjadi satu kesatuan karna memiliki karakteristik yang sama. Objek-objek
tersebut disebut elemen atau anggota dari himpunan tersebut. Himpunan biasanya
dinotasikan dalam huruf-huruf besar seperti A,B,C,Z, ...; sedangkan elemen dari
himpunan tersebut dinotasikan dalam huruf kecil seperti a, b, c, d, z.
Keanggotaan
dalam suatu himpunan dinotasikan sebagai berikut :
a ∈ S menyatakan bahwa a merupakan bagian dari himpunan S.
a,b ∈ S
menyatakan bahwa a,b merupakan bagian dari himpunan S.
Dari sini
simbol ∈ memiliki arti “elemen dari.” Kita menggunakan
untuk menyatakan “bukan elemen dari.”
2.
Cara-Cara Penulisan Himpunan
Ada
empat cara atau metode untuk menyatakan (menuliskan) suatu himpunan, yaitu:
1.
Enumerasi ( Tabulasi Form )
Jika sebuah himpunan terbatas dan tidak terlalu besar,
kita bisa menyajikan himpunan dengan cara mengenumerasikan, artinya menuliskan
semua elemen himpunan yang bersangkutan di antara dua buah tanda kurung
kurawal. Biasanya suatu himpunan diberi nama dengan huruf kapital maupun dengan
menggunakan simbol-simbol yang lainnya.
Contoh :
Himpunan A yang
berisi enam bilangan ganjil positif pertama adalah, A={1,3,5,7,9,11}.
Perhatikan bahwa himpunan ditentukan oleh
anggota-anggotanya dan bukan pada urutan anggota-anggotanya. Urutan anggota di
dalam himpunan tidak mempunyai arti apa-apa. Jadi kita bisa saja menuliskan A
sebagai A={3,1,7,5,9,11} atau A={1,5,3,9,7,11}. Karena itu beberapa literatur
menambahkan definisi himpunan sebagai kumpulan objek tak terurut.
2.
Simbol-simbol Baku
Beberapa himpunan yang khusus dituliskan dengan
simbol-simbol yang sudah baku. Terdapat sejumlah simbol baku yang berbentuk huruf tebal yang biasa
digunakan untuk mendefiniskan himpunan yang sering digunakan, antara lain:
N = Himpunan dari
bilamgan-bilangan asli ={1,2,3,4, ...}
Z = Himpunan dari
semua bilangan bulat ={ ... , -2,-1,0,1,2, ...}
Q = Himpunan dari
bilangan-bilangan rasional.
R = Himpunan dari
bilangan-bilangan riil
C = Himpunan dari
bilangan-bilangan kompleks
P = Himpunan dari bilangan bulat positif =
{1,2,3,...}
3.
Notasi Pembentuk
Himpunan
Cara lain menyajikan himpunan
adalah dengan notasi pembentuk himpunan (set
buillder). Dengan cara penyajian ini, himpunan dinyatakan dengan menulis
syarat yang harus dipenuhi oleh anggotanya.
Notasi : { x | syarat yang harus dipenuhi oleh x}
|
Aturan yang digunakan dalam penulisan syarat
keanggotaan:
a.
Bagian di kiri tanda “|” melambangkan elemen himpunan.
b.
Tanda “|” dibaca dimana
atau sedemikian sehingga.
c.
Bagian di kanan tanda “|” menunjukkan syarat
keanggotaan himpunan.
d.
Setiap tanda “|”, di dalam syarat keanggotaan dibaca dan.
Contoh :
A
adalah himpunan bilangan positif yang kecil dari 5, dinyatakan sebagai
A = { x | x adalah himpunan bilangan
bulat positif, lebih kecil dari 5}
Atau dalam notasi yang lebih ringkas:
A = { x | x ∈ P, x<5 }
Yang sama dengan A = {1,2,3,4}.
4.
Diagram Venn
Diagram venn menyajikan himpunan secara grafis. Cara
penyajian himpunan ini diperkenalkan oleh matematikawan Inggris yang bernama
Jhon Venn pada tahun 1881. Di dalam diagram venn, himpunan semesta (U)
digambarkan sebagai suatu segi empat sedangkan himpunan lainnya digambarkan
sebagai lingkaran di dalam segi empat tersebut. Anggota-anggota suatu himpunan
berada di dalam lingkaran yang lain pula. Ada kemungkinan dua himpunan
mempunyai anggota yang sama, dan hal ini digambarkan dengan lingkaran yang
saling beririsan. Anggota U yang tidak termasuk di dalam himpunan manapun
digambarkan diluar lingkaran.
Contoh:
Di
antara 100 siswa, 32 orang suka PKn, 20 orang suka IPS, 45 orang suka IPA, 15
orang suka PKn dan IPA, 7 orang suka PKn dan IPS, 10 orang suka IPS dan IPA, 30
orang tidak suka satu pun di antara ketiga mata pelajaran tersebut. a) Hitung
banyaknya siswa yang suka ketiga mata pelajaran tersebut; b) Hitung banyaknya
siswa yang hanya suka satu dari ketiga matsa pelajaran tersebut; dan c)
Gambarkan dengan Diagram Venn !
Penyelesaian:
Misalkan
yang mengikuti ketiga mata pelajaran tersebut adalah x maka yang suka:
PKn dan
IPA saja = 15-x
IPA dan
IPS saja = 10-x
PKn
dan IPS saja = 7-x
PKn
saja = 32 –(15-x)-(7-x)-x = 10+x
IPA
saja = 45 –(15-x)-(10-x)-x = 20+x
IPS
saja = 20 –(10-x)-(7-x)-x = 3+x
a) Unuk
mencari jumlah siswa yang suka ketiga mata pelajaran tersebut, dengan mencari
nilai x, caranya sebagai berikut:
100 –
30 = (3+x)+(20+x)+(10+x)+(7-x )+(10-x)+(15-x) + (x)
70 = 65
+ x
x = 5
Jadi
jumlah siswa yang suka ketiga mata pelajaran tersebut adalah 5 orang.
b) Unuk
mencari jumlah siswa yang hanya suka satu dari ketiga mata pelajaran tersebut,
caranya sebagai berikut:
PKn
saja = 10+x = 10 + 5 = 15
IPA
saja = 20+x = 20 + 5 = 25
IPS
saja = 3+x = 3 + 5 = 8
Jumlah
semua siswa yang hanya suka satu dari ketiga mata pelajaran = 15 + 25 + 8 = 48
Jadi,
jumlah siswa yang hanya suka satu dari ketiga mata pelajaran tersebut adalah 48
orang.
c)
Dengan memasukan nilai x maka diperoleh gambar Diagram Vennnya seperti gambar
dibawah ini:
5. Macam-macam Himpunan
Macam-macam
HIMPUNAN dalam Matematika adalah :
1.Himpunan berhingga adalah suatu himpunan yang jumlah anggotanya dapat dihitung.
Contohnya D = {bilangan genap kurang dari 10} atau A = {2,4,6,8}.
Himpunan D jumlah angotanya dapat dihitung yaitu sebanyak 4 buah.
2. Himpunan tak hingga adalah suatu himpunan yang jumlah anggotanya tidak terbatas atau tak hingga. Contohnya: A= {bilangan genap}, B= {bilangan ganjil}
3.Himpunan kosong adalah suatu himpunan yang tidak memiliki anggota sama sekali. Himpunan kosong dilambangkan dengan tanda {}.
Contohnya B = {bilangan genap antara 2 dan 4}. ditulis B={}={0}.
4.Himpunan ekuivalen/himpunan sama adalah himpunan yang anggotanya sama
contohnya A= {b,c,d} B={d,c,b} A=B
5.Himpunan semesta adalah himpunan dari semua unsur yang sedang dibicarakan. Himpunan semesta juga disebut himpunan uiversal dan ditulis dengan huruf S.
contohnya:A = {1,3,5,7,9}
himpunan semestanya berupa:
S = {bilangan asli}
S = {bilangan cacah}
S = {bilangan ganjil kurang dari 10}
6.Himpunan bilangan cacah adalah himpunan bilangan yang anggotanya dimulai dari nol dan seterusnya contoh K = {0,1,2,3,4,5}
7.Himpunan bagian adalah apabila setiap unsur dalam himpunan B termasuk juga anggota A, maka B merupakan bagian dari himpunan A. contohnya B = {a,c,e} A = {a,b,c,d,e}
jadi B bagian dari A.Anggota himpunan n adalah suatu unsur dari suatu himpunan. Contohnya : A = (a,b,c,d,e} maka a elemen A
8.Himpunan lepas adalah sesuatu himpunan yang tidak mempunyai anggota persekutuan dengan himpunan lain. ContohnyaA = {d,e,f} B = {g,h,i} maka himpunan A tidak mempunyai anggota persekutuan dengan himpunan B atau A//B bukan anggota himpunan adalah unsur ini tidak termasuk dalam himpunan tersebut contohnya A = {a,b,c,d} e bukan anggota himpunan A.
9.Himpunan bilangan asli adalah himpunan bilangan yang anggotanya dimulai dari bilangan satu dan seterusnya.Contohnya D = {1,2,3,4,...}
10. Himpunan bilangan genap adalah himpunan yang anggotanya dimulai dari angka dua dan selalu genap atau habis dibagi dua contohnya G = {2,4,6,8,10}
11.Himpunan bilangan ganjil adalah himpunan yang anggota bilanganya tidak habis dibagi dua .contohnya K = {1,3,5,7}
12.Himpunan bilangan prima adalah himpunan bilangan yang anggotanya semua bilangan yang memiliki dua faktor contohnya Y = {2,3,,5,7}
13. Himpunan kuadrat bilangan cacah adalah himpunan bilangan cacah yang anggotanya dipangkatkan dua.Contohnya Y = {0^2,1^2,3^2)
1.Himpunan berhingga adalah suatu himpunan yang jumlah anggotanya dapat dihitung.
Contohnya D = {bilangan genap kurang dari 10} atau A = {2,4,6,8}.
Himpunan D jumlah angotanya dapat dihitung yaitu sebanyak 4 buah.
2. Himpunan tak hingga adalah suatu himpunan yang jumlah anggotanya tidak terbatas atau tak hingga. Contohnya: A= {bilangan genap}, B= {bilangan ganjil}
3.Himpunan kosong adalah suatu himpunan yang tidak memiliki anggota sama sekali. Himpunan kosong dilambangkan dengan tanda {}.
Contohnya B = {bilangan genap antara 2 dan 4}. ditulis B={}={0}.
4.Himpunan ekuivalen/himpunan sama adalah himpunan yang anggotanya sama
contohnya A= {b,c,d} B={d,c,b} A=B
5.Himpunan semesta adalah himpunan dari semua unsur yang sedang dibicarakan. Himpunan semesta juga disebut himpunan uiversal dan ditulis dengan huruf S.
contohnya:A = {1,3,5,7,9}
himpunan semestanya berupa:
S = {bilangan asli}
S = {bilangan cacah}
S = {bilangan ganjil kurang dari 10}
6.Himpunan bilangan cacah adalah himpunan bilangan yang anggotanya dimulai dari nol dan seterusnya contoh K = {0,1,2,3,4,5}
7.Himpunan bagian adalah apabila setiap unsur dalam himpunan B termasuk juga anggota A, maka B merupakan bagian dari himpunan A. contohnya B = {a,c,e} A = {a,b,c,d,e}
jadi B bagian dari A.Anggota himpunan n adalah suatu unsur dari suatu himpunan. Contohnya : A = (a,b,c,d,e} maka a elemen A
8.Himpunan lepas adalah sesuatu himpunan yang tidak mempunyai anggota persekutuan dengan himpunan lain. ContohnyaA = {d,e,f} B = {g,h,i} maka himpunan A tidak mempunyai anggota persekutuan dengan himpunan B atau A//B bukan anggota himpunan adalah unsur ini tidak termasuk dalam himpunan tersebut contohnya A = {a,b,c,d} e bukan anggota himpunan A.
9.Himpunan bilangan asli adalah himpunan bilangan yang anggotanya dimulai dari bilangan satu dan seterusnya.Contohnya D = {1,2,3,4,...}
10. Himpunan bilangan genap adalah himpunan yang anggotanya dimulai dari angka dua dan selalu genap atau habis dibagi dua contohnya G = {2,4,6,8,10}
11.Himpunan bilangan ganjil adalah himpunan yang anggota bilanganya tidak habis dibagi dua .contohnya K = {1,3,5,7}
12.Himpunan bilangan prima adalah himpunan bilangan yang anggotanya semua bilangan yang memiliki dua faktor contohnya Y = {2,3,,5,7}
13. Himpunan kuadrat bilangan cacah adalah himpunan bilangan cacah yang anggotanya dipangkatkan dua.Contohnya Y = {0^2,1^2,3^2)
6. Kardinalitas
|
Misalkan A
merupakan himpunan berhingga, maka jumlah elemen berbeda di dalam A disebut kardinal dari himpunan A.
Notasi: n(A) atau |A|
|
Contoh:
Dibawah ini adalah contoh-contoh
himpunan berhingga:
1.
A= { x | x
merupakan bilangan prima yang lebih kecil dari 20 }, maka |A| = 8, dengan elemen-elemen A
adalah 2,3,5,7,11,13,17,19.
2.
B = { kucing,
a , Amir, 10, paku }, maka |B| = 5,
dengan elemen-elemen dari B (yang
berbeda) adalah kucing, a, Amir, 10, paku.
3.
C = {a,{a},{{a}}
}, maka |C|=3, dengan elemen-elemen C (yang berbeda) adalah a,{a},{{a}}
4.
F = { x | x
adalah kucing di Bandung }, ini juga adalah himpunan berhingga, meskipun kita
sangat sulit menghitung jumlah kucing di Bandung, tetapi ada jumlah tertentu
yang berhingga di Bandung.
Himpunan yang tak berhingga mempunyai kardinal tidak
berhingga pula. Sebagai contoh, himpunan bilangan riil mempunyai jumlah anggota
tidak berhingga, maka |R|= ∞,begitu
juga himpunan bilangan bular tak negatif, himpunan garis yang melalui titik
pusat koordinat, himpunan titik di sepanjang garis y=2x+3, dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar