Graf Planar (Planar Graph) dan Graf Bidang (Plane Graph)
Graf yang dapat digambarkan pada bidang datar dengan sisi-sisi tidak saling memotong (bersilangan) disebut graf planar, jika tidak, maka ia disebut graf tak-planar. K4 adalah graf planar:
Dan K5 adalah graf tidak planar:
Graf planar yang digambarkan dengan sisi-sisi yang tidak saling berpotongan disebut graf bidang (plane graph).
Dan graf K(3,3) bukan graf planar
Aplikasi Graf Planar
Perancangan IC (Integrated Circuit)
Tidak boleh ada kawat-kawat di dalam ICboard yang saling bersilanganàdapat menimbulkan interferensi arus listrikàmalfunction
Perancangan kawat memenuhi prinsip graf planar
Sisi-sisi pada graf bidang membagi bidang datar menjadi beberapa wilayah (region) atau muka (face).
Graf bidang pada gambar di bawah initerdiri atas 6 wilayah (termasuk wilayah terluar):
n – e + f = 2 (Rumus
Euler)
Pada Gambar di atas diketahui e = 11 dan n = 7, f = 6,
n – e + f = 2
maka 7 – 11 + 6 = 2.
Pada graf planar sederhana terhubung dengan f buah wilayah, n buah simpul, dan e buah sisi
(e > 2) selalu berlaku: e ≤ 3n – 6
Ketidaksamaan yang terakhir dinamakan ketidaksamaan Euler, yang
dapat digunakan untuk menunjukkan keplanaran suatu graf sederhana,kalau graf
planar, maka ia memenuhi ketidaksamaan Euler, sebaliknya jika tidak planar maka
ketidaksamaan tersebut tidak dipenuhi.
Contoh: Pada K4, n = 4, e = 6, memenuhi ketidaksamaan Euler,
sebab 6 ≤ 3(4) – 6. Jadi, K4
adalah graf planar. Pada graf K5, n = 5 dan e = 10, tidak memenuhi
ketidaksamaan Euler sebab 10 ≤ 3(5) – 6. Jadi, K5 tidak planar
Ketidaksamaan e ≤ 3n – 6 tidak berlaku untuk K3,3
karena
e = 9, n = 6
9 ≤ (3)(6) – 6 = 12 (jadi, e ≤ 3n – 6)
padahal graf K3,3 bukan graf planar! Buat asumsi baru: setiap daerah pada graf
planar dibatasi oleh paling sedikit empat buah sisi,
Dari penurunan rumus
diperoleh e ≤ 2n – 4
Contoh
Graf K3,3 pada Gambar di bawah memenuhi ketidaksamaan e ≤ 2n – 4, karena
e = 9, n = 6
9 ≤ (2)(6) – 4 = 8 (salah) yang berarti K3,3 bukan graf planar.
Teorema Kuratoswki
Berguna untuk menentukan dengan tegas keplanaran suatu graf.
Gambar
a.
Graf
Kuratowski pertama (K5)
b.
Graf
Kuratowski kedua (K3, 3)
c.
Graf
yang isomorfik dengan graf Kuratowski kedua
Sifat graf Kuratowski adalah:
1. Kedua graf Kuratowski adalah graf teratur.
2. Kedua graf Kuratowski adalah graf tidak-planar
3. Penghapusan sisi atau simpul dari graf Kuratowski
menyebabkannya menjadi graf planar. 4. Graf Kuratowski pertama adalah graf
tidak-planar dengan jumlah simpul minimum, dan graf Kuratowski kedua adalah graf
tidak-planar dengan jumlah sisi minimum.
TEOREMA
Kuratowski. Graf G bersifat planar jika dan hanya jika ia tidak mengandung
upagraf yang isomorfik dengan salah satu graf Kuratowski atau homeomorfik
(homeomorphic) dengan salah satu dari keduanya.
Contoh: Kita gunakan Teorema Kuratowski untuk memeriksa
keplanaran graf. Graf G di bawah ini bukan graf planar karena ia mengandung
upagraf (G1) yang sama dengan K3,3.
Graf G tidak planar karena ia mengandung upagraf yang sama
dengan K3,3
Graf G tidak planar
karena ia mengandung upagraf (G1) yang homeomorfik dengan K5 (dengan membuang
simpul-simpul yang berderajat 2 dari G1, diperoleh K5).
Lintasan dan Sirkuit Euler
Lintasan Euler ialah lintasan yang melalui masing-masing sisi
di dalam graf tepat satu kali.
Sirkuit Euler ialah sirkuit yang melewati masing-masing sisi tepat
satu kali..
Graf yang mempunyai sirkuit Euler disebut graf Euler (Eulerian
graph). Graf yang mempunyai lintasan Euler dinamakan juga graf semi-Euler
(semi-Eulerian graph).
Contoh.
Lintasan Euler pada graf (a) : 3, 1, 2, 3, 4, 1
Lintasan Euler pada graf (b) : 1, 2, 4, 6, 2, 3, 6, 5, 1, 3
Sirkuit Euler pada graf (c)
: 1, 2, 3, 4, 7, 3, 5, 7, 6, 5, 2, 6, 1
Sirkuit Euler pada graf (d)
: a, c, f, e, c, b, d, e, a, d,
f, b, a
Graf (e) dan (f) tidak mempunyai lintasan maupun sirkuit Euler
Gambar :
(a) dan (b) graf semi-Euler
(c) dan (d) graf Euler
(e) dan (f) bukan graf semi-Euler atau graf Euler
TEOREMA. Graf tidak berarah memiliki lintasan Euler jika (graf
semi-Euler) dan hanya jika terhubung dan memiliki dua buah simpul berderajat
ganjil atau tidak ada simpul berderajat ganjil sama sekali.
TEOREMA. Graf tidak
berarah G adalah graf Euler (memiliki sirkuit Euler) jika dan hanya jika setiap
simpul berderajat genap.
TEOREMA. (a) Graf berarah
G memiliki sirkuit Euler jika dan hanya jika G terhubung dan setiap simpul
memiliki derajat-masuk dan derajat-keluar sama.
(b) G memiliki lintasan Euler jika dan hanya jika G terhubung dan setiap
simpul memiliki derajat-masuk dan derajat-keluar sama kecuali dua simpul, yang
pertama memiliki derajat-keluar satu lebih besar derajat-masuk, dan yang kedua
memiliki derajat-masuk satu lebih besar dari derajat-keluar.
Gambar
(a) Graf berarah Euler
(a, g, c, b, g, e, d, f, a)
(b) Graf berarah semi-Euler (d, a, b, d, c, b)
(c) Graf berarah bukan Euler maupun semi-Euler
Lintasan dan Sirkuit Hamilton
Lintasan Hamilton ialah lintasan yang melalui tiap simpul
di dalam graf tepat satu kali.
Sirkuit Hamilton ialah sirkuit yang melalui tiap simpul di dalam
graf tepat satu kali, kecuali simpul asal (sekaligus simpul akhir) yang dilalui
dua kali.
Graf yang memiliki
sirkuit Hamilton dinamakan graf Hamilton, sedangkan graf yang hanya memiliki
lintasan Hamilton disebut graf semi-Hamilton.
Gambar :
(a) graf yang memiliki lintasan Hamilton (misal: 3, 2, 1, 4)
(b) graf yang memiliki lintasan Hamilton (1, 2, 3, 4, 1)
(c) graf yang tidak memiliki lintasan maupun sirkuit Hamilton
TEOREMA. Syarat cukup
supaya graf sederhana G dengan n (≥ 3) buah simpul adalah graf Hamilton
ialah bila derajat tiap simpul paling sedikit n/2 (yaitu, d(v) ≥ n/2 untuk setiap
simpul v di G). (coba nyatakan dalam “jika p maka q”)
TEOREMA. Setiap graf lengkap adalah graf Hamilton.
TEOREMA. Di dalam graf lengkap G dengan n buah simpul (n ≥ 3),
terdapat (n – 1)/2 buah sirkuit Hamilton.
TEOREMA. Di dalam graf lengkap G dengan n buah simpul (n ≥ 3 dan n ganjil),
terdapat (n – 1)/2 buah sirkuit Hamilton yang saling lepas (tidak ada sisi yang
beririsan). Jika n genap dan n ≥ 4, maka di dalam G
terdapat (n – 2)/2 buah sirkuit Hamilton yang saling lepas.
Beberapa graf dapat mengandung sirkuit Euler dan sirkuit
Hamilton sekaligus, mengandung sirkuit Euler tetapi tidak mengandung sirkuit Hamilton,
dan sebagainya.
Gambar:
(a) Graf Hamilton sekaligus graf Euler
(b) Graf Hamilton sekaligus graf semi-Euler
Beberapa Aplikasi Graf
·
Lintasan
terpendek (shortest path) (akan dibahas pada kuliah IF3051)
·
Persoalan
pedagang keliling (travelling salesperson problem)
·
Persoalan
tukang pos Cina (chinese postman problem)
·
Pewarnaan
graf (graph colouring)
n – e + f = 2 (Rumus
Euler)
Pada Gambar di atas diketahui e = 11 dan n = 7, f = 6,
n – e + f = 2
maka 7 – 11 + 6 = 2.
Pada graf planar sederhana terhubung dengan f buah wilayah, n buah simpul, dan e buah sisi
(e > 2) selalu berlaku: e ≤ 3n – 6
Ketidaksamaan yang terakhir dinamakan ketidaksamaan Euler, yang
dapat digunakan untuk menunjukkan keplanaran suatu graf sederhana,kalau graf
planar, maka ia memenuhi ketidaksamaan Euler, sebaliknya jika tidak planar maka
ketidaksamaan tersebut tidak dipenuhi.
Contoh: Pada K4, n = 4, e = 6, memenuhi ketidaksamaan Euler,
sebab 6 ≤ 3(4) – 6. Jadi, K4
adalah graf planar. Pada graf K5, n = 5 dan e = 10, tidak memenuhi
ketidaksamaan Euler sebab 10 ≤ 3(5) – 6. Jadi, K5 tidak planar
Ketidaksamaan e ≤ 3n – 6 tidak berlaku untuk K3,3
karena
e = 9, n = 6
9 ≤ (3)(6) – 6 = 12 (jadi, e ≤ 3n – 6)
padahal graf K3,3 bukan graf planar! Buat asumsi baru: setiap daerah pada graf
planar dibatasi oleh paling sedikit empat buah sisi,
Dari penurunan rumus
diperoleh e ≤ 2n – 4
Contoh
Graf K3,3 pada Gambar di bawah memenuhi ketidaksamaan e ≤ 2n – 4, karena
e = 9, n = 6
9 ≤ (2)(6) – 4 = 8 (salah) yang berarti K3,3 bukan graf planar.
Teorema Kuratoswki
Berguna untuk menentukan dengan tegas keplanaran suatu graf.
Gambar
a.
Graf
Kuratowski pertama (K5)
b.
Graf
Kuratowski kedua (K3, 3)
c.
Graf
yang isomorfik dengan graf Kuratowski kedua
Sifat graf Kuratowski adalah:
1. Kedua graf Kuratowski adalah graf teratur.
2. Kedua graf Kuratowski adalah graf tidak-planar
3. Penghapusan sisi atau simpul dari graf Kuratowski
menyebabkannya menjadi graf planar. 4. Graf Kuratowski pertama adalah graf
tidak-planar dengan jumlah simpul minimum, dan graf Kuratowski kedua adalah graf
tidak-planar dengan jumlah sisi minimum.
TEOREMA
Kuratowski. Graf G bersifat planar jika dan hanya jika ia tidak mengandung
upagraf yang isomorfik dengan salah satu graf Kuratowski atau homeomorfik
(homeomorphic) dengan salah satu dari keduanya.
Contoh: Kita gunakan Teorema Kuratowski untuk memeriksa
keplanaran graf. Graf G di bawah ini bukan graf planar karena ia mengandung
upagraf (G1) yang sama dengan K3,3.
Graf G tidak planar karena ia mengandung upagraf yang sama
dengan K3,3
Graf G tidak planar
karena ia mengandung upagraf (G1) yang homeomorfik dengan K5 (dengan membuang
simpul-simpul yang berderajat 2 dari G1, diperoleh K5).
Lintasan dan Sirkuit Euler
Lintasan Euler ialah lintasan yang melalui masing-masing sisi
di dalam graf tepat satu kali.
Sirkuit Euler ialah sirkuit yang melewati masing-masing sisi tepat
satu kali..
Graf yang mempunyai sirkuit Euler disebut graf Euler (Eulerian
graph). Graf yang mempunyai lintasan Euler dinamakan juga graf semi-Euler
(semi-Eulerian graph).
Contoh.
Lintasan Euler pada graf (a) : 3, 1, 2, 3, 4, 1
Lintasan Euler pada graf (b) : 1, 2, 4, 6, 2, 3, 6, 5, 1, 3
Sirkuit Euler pada graf (c)
: 1, 2, 3, 4, 7, 3, 5, 7, 6, 5, 2, 6, 1
Sirkuit Euler pada graf (d)
: a, c, f, e, c, b, d, e, a, d,
f, b, a
Graf (e) dan (f) tidak mempunyai lintasan maupun sirkuit Euler
Gambar :
(a) dan (b) graf semi-Euler
(c) dan (d) graf Euler
(e) dan (f) bukan graf semi-Euler atau graf Euler
TEOREMA. Graf tidak berarah memiliki lintasan Euler jika (graf
semi-Euler) dan hanya jika terhubung dan memiliki dua buah simpul berderajat
ganjil atau tidak ada simpul berderajat ganjil sama sekali.
TEOREMA. Graf tidak
berarah G adalah graf Euler (memiliki sirkuit Euler) jika dan hanya jika setiap
simpul berderajat genap.
TEOREMA. (a) Graf berarah
G memiliki sirkuit Euler jika dan hanya jika G terhubung dan setiap simpul
memiliki derajat-masuk dan derajat-keluar sama.
(b) G memiliki lintasan Euler jika dan hanya jika G terhubung dan setiap
simpul memiliki derajat-masuk dan derajat-keluar sama kecuali dua simpul, yang
pertama memiliki derajat-keluar satu lebih besar derajat-masuk, dan yang kedua
memiliki derajat-masuk satu lebih besar dari derajat-keluar.
Gambar
(a) Graf berarah Euler
(a, g, c, b, g, e, d, f, a)
(b) Graf berarah semi-Euler (d, a, b, d, c, b)
(c) Graf berarah bukan Euler maupun semi-Euler
Lintasan dan Sirkuit Hamilton
Lintasan Hamilton ialah lintasan yang melalui tiap simpul
di dalam graf tepat satu kali.
Sirkuit Hamilton ialah sirkuit yang melalui tiap simpul di dalam
graf tepat satu kali, kecuali simpul asal (sekaligus simpul akhir) yang dilalui
dua kali.
Graf yang memiliki
sirkuit Hamilton dinamakan graf Hamilton, sedangkan graf yang hanya memiliki
lintasan Hamilton disebut graf semi-Hamilton.
Gambar :
(a) graf yang memiliki lintasan Hamilton (misal: 3, 2, 1, 4)
(b) graf yang memiliki lintasan Hamilton (1, 2, 3, 4, 1)
(c) graf yang tidak memiliki lintasan maupun sirkuit Hamilton
TEOREMA. Syarat cukup
supaya graf sederhana G dengan n (≥ 3) buah simpul adalah graf Hamilton
ialah bila derajat tiap simpul paling sedikit n/2 (yaitu, d(v) ≥ n/2 untuk setiap
simpul v di G). (coba nyatakan dalam “jika p maka q”)
TEOREMA. Setiap graf lengkap adalah graf Hamilton.
TEOREMA. Di dalam graf lengkap G dengan n buah simpul (n ≥ 3),
terdapat (n – 1)/2 buah sirkuit Hamilton.
TEOREMA. Di dalam graf lengkap G dengan n buah simpul (n ≥ 3 dan n ganjil),
terdapat (n – 1)/2 buah sirkuit Hamilton yang saling lepas (tidak ada sisi yang
beririsan). Jika n genap dan n ≥ 4, maka di dalam G
terdapat (n – 2)/2 buah sirkuit Hamilton yang saling lepas.
Beberapa graf dapat mengandung sirkuit Euler dan sirkuit
Hamilton sekaligus, mengandung sirkuit Euler tetapi tidak mengandung sirkuit Hamilton,
dan sebagainya.
Gambar:
(a) Graf Hamilton sekaligus graf Euler
(b) Graf Hamilton sekaligus graf semi-Euler
Beberapa Aplikasi Graf
·
Lintasan
terpendek (shortest path) (akan dibahas pada kuliah IF3051)
·
Persoalan
pedagang keliling (travelling salesperson problem)
·
Persoalan
tukang pos Cina (chinese postman problem)
·
Pewarnaan
graf (graph colouring)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar